Monday, October 20, 2014

Siri Belajar Tasawuf 15: adakah Surga dan Neraka?

Benarkah sesudah kematian ada Surga dan Neraka?

Para wali memang mengajarkan demikian.
Inilah ajaran yang pada satu sudut 'mungkin' boleh dikatakan 'tak habis' karena terlalu singkat. Atau juga mungkin juga betul dari satu sudut yang cetek atau tohor.

Para wali hanya mengajarkan "kulitnya", tidak sampai pada isinya; tidak sampai pada hakikat yang sebenarnya.

Para wali mengajarkan bahwa Surga dan Neraka hanya dijumpai kelak setelah kiamat.

Adanya di akhirat.

Dan orang-orang awam 'terpaksa' menelan bulat-bulat kenyataan sebegini.

Siksa kubur hanya dijumpai dan dirasakan badan jasad ketika di tanam di kubur.

Para wali memang bertujuan baik,
tetapi diputus sampai di situ. Mereka enggan menjelaskan lebih dalam dan lebih sampai pada makna yang hakiki.

Untuk menemui dan merasakan Surga dan Neraka maka seseorang tidak harus menunggu sampai mati atau sampai datangnya kiamat.

Di dunia ini saja kita sudah dapat merasakan Surga dan siksa Neraka.

Karena sesungguhnya Surga dan Neraka itu berada di dalam jiwa kalian.

Berada di dalam jiwa setiap manusia yang bernafas.

Jika jiwa manusia telah bersih dari gangguan hawa nafsu dan dapat Mengabadikan diri kepada  Allah SWT, maka di dunia ini ia akan merasakan suatu kenikmatan Surga.

Jika budi kita, misalnya menolong orang lemah, lalu hati menjadi ikhlas dan puas, maka itulah yang disebut Surga.

Sedangkan Neraka, perwujudannya adalah jika hawa nafsu telah menguasai diri seseorang.

Kemudian jiwanya meronta dan merasa bersalah.

Maka dia tentu tersiksa. Ia tidak bisa tidur, gelisah fikirannya, sedih dan bermacam-macam rasa tak tentu arah. Itulah yang dinamakan Neraka.

No comments:

Post a Comment