Monday, August 25, 2014

Siri Belajar Tasawuf 7. Jika sembahyangnya baik, semua dianggap baik?

Jika sembahyangnya baik, semua dianggap baik?

Itu perlu ditafsirkan.
Tidak boleh difahami secara lurus makna dari Hadis tersebut.

Hadis itu mengandung logik sebagai berikut;

Orang yang tekun mengerjakan sembahyang
dengan sempurna,
maka perilaku,
budi pekerti dan kalbunya
juga harus terpengaruh untuk menjadi baik.

Sebab sembahyang yang dilakukan
dengan jiwa yang bersih
akan berpengaruh
kepada cabang kehidupan lainnya.

Hadis itu tidak berlaku
bagi orang yang tekun mengerjakan sembahyang
tetapi hatinya masih kotor,

tersimpan keinginan-keinginan nafsu
misalnya ingin dipuji orang lain,
terdapat ujub dan sombong,
serta budinya menyimpang dan melakukan yang dilarang.

Monday, August 18, 2014

Siri Belajar Tasawuf 6. Solat tetapi tidak sampai kepada Yang Disembah?

Solat tetapi tidak sampai kepada Yang Disembah?

Memang banyak orang
yang secara lahiriah nampak khusuk solatnya.

Bibirnya sibuk mengucapkan
zikir dan doa-doa,

namun hatinya melayang kepada urusan duniawi

Maka Islam yang demikian ini ibarat kelapa,
mereka hanya makan serabutnya.

Padahal paling nikmat adalah
isi kelapa dan air kelapanya.

Mereka sembahyang lima waktu setakat lahiriah saja.
Tidak berpengaruh sama sekali kepada akal budinya.

Padahal sembahyang itu
diharapkan dapat mencegah
keji dan munkar
mereka tak mampu melakukannya
dalam kehidupan sehari-hari.

Kalaupun hakikat solatnya itu
membekas pada budinya
itupun hanya sedikit.

Buat apa sembahyang lima kali jika perangainya buruk?
Masih suka mencuri dan berbohong.

Untuk apa bibir petah berzikir
menyebut asma Allah,

 jika masih berwatak suka mengingkari asmaNYA.

Kadang-kadang pula mereka berharap pahala.
Solatnya saja belum tentu dihargai oleh Allah,

tetapi tanpa segan silu meminta balasan …
Pelik!

Monday, August 11, 2014

Siri Belajar Tasawuf 5. Adakah ibadahnya orang khusus itu adalah kehendak Allah?

Adakah ibadahnya orang khusus itu adalah kehendak Allah?

Benar!
Mereka mempunyai kejernihan akal budi.
Memiliki kebersihan jiwa dan ilmu.

Solat lima waktu dan
berzikir
merupakan kehendak
yang sangat dalam.

Bukan kehendak nafsunya,
namun kehendak Allah.

Semangatnya sedemikian besar.

Mereka solat tdak mengharapkan pahala,
tetapi merupakan suatu kewajiban diri dan
pengabdian.

Badan haluslah yang mendorong untuk menjalankan.

Monday, August 4, 2014

Siri Belajar Tasawuf 4. Apakah kehendak seseorang itu kerana kemauan Allah?

Apakah kehendak seseorang itu kerana kemauan Allah?

Untuk sampai pada jawaban itu,
 kita harus membezakan seseorang mana.
Manusia itu dibezakan mengikut beberapa tingkatan.

Ada yang awam,
ada yang khusus

Orang awam hanya beribadah secara Syariat,
 tanpa dapat memelihara kalbu,
 maka ia masih jauh bisa berhubungan dengan Allah.

Sedangkan orang-orang Khusus
termasuk para Nabi, Rasul dan waliyullah,
mereka beribadah secara khusus

Bahkan sampai pula pada tingkatan hakikat.
Kalau kalbunya sudah bersih dari duniawi dan
menyatu dengan cahaya Ilahi,
maka kehendak dan
kemauannya itu berasal dari Allah.

Perbuatannya adalah perbuatan Allah.
Maka jangan hairan jika ada orang yang diberi karomah
sehingga segala cakapnya menjadi nyata