Monday, October 27, 2014

Siri Belajar Tasawuf 17: Adakah bebar adanya surga dan neraka

Jadi! Surga dan Neraka di akhirat tidak ada?

Surga dan Neraka
di hari kiamat,
di akhirat kelak, sudah diterangkan dalam Qur’an.

Itu perkara gaib dan erat kaitannya dengan iman.

Kita wajib meyakininya.

Tetapi untuk apa meyakini? Jika di dunia kita berbudi baik dan beriman kepada Allah sudah merasakan Surga. Sedangkan Surga dan Neraka di akhirat hanyalah bersifat menakut-nakuti manusia agar tidak berbuat buruk.

Kita jangan fokus pada persoalan, apakah di akhirat ada Surga dan Neraka.

Itu urusan Zat Allah.
Kita harus meyakini.
Karena meyakini hari akhir merupakan rukun iman.

Ingat, untuk mendapatkan Surga pun kita tak perlu menunggu datangnya hari akhir.

Walaupun ada yang sembahyang seribu kali setiap hari.
Akhirnya mati juga.

Walaupun badan kita ditutup dengan serban dan jubah, namun akhirnya menjadi debu juga.

Maka jiwalah yang paling penting.
Jika keadaan jiwa sesuai dengan kehendak Allah. maka Surga akan kita dapat . Kenikmatan luar biasa akan dirasakan.

Monday, October 20, 2014

Siri Belajar Tasawuf 15: adakah Surga dan Neraka?

Benarkah sesudah kematian ada Surga dan Neraka?

Para wali memang mengajarkan demikian.
Inilah ajaran yang pada satu sudut 'mungkin' boleh dikatakan 'tak habis' karena terlalu singkat. Atau juga mungkin juga betul dari satu sudut yang cetek atau tohor.

Para wali hanya mengajarkan "kulitnya", tidak sampai pada isinya; tidak sampai pada hakikat yang sebenarnya.

Para wali mengajarkan bahwa Surga dan Neraka hanya dijumpai kelak setelah kiamat.

Adanya di akhirat.

Dan orang-orang awam 'terpaksa' menelan bulat-bulat kenyataan sebegini.

Siksa kubur hanya dijumpai dan dirasakan badan jasad ketika di tanam di kubur.

Para wali memang bertujuan baik,
tetapi diputus sampai di situ. Mereka enggan menjelaskan lebih dalam dan lebih sampai pada makna yang hakiki.

Untuk menemui dan merasakan Surga dan Neraka maka seseorang tidak harus menunggu sampai mati atau sampai datangnya kiamat.

Di dunia ini saja kita sudah dapat merasakan Surga dan siksa Neraka.

Karena sesungguhnya Surga dan Neraka itu berada di dalam jiwa kalian.

Berada di dalam jiwa setiap manusia yang bernafas.

Jika jiwa manusia telah bersih dari gangguan hawa nafsu dan dapat Mengabadikan diri kepada  Allah SWT, maka di dunia ini ia akan merasakan suatu kenikmatan Surga.

Jika budi kita, misalnya menolong orang lemah, lalu hati menjadi ikhlas dan puas, maka itulah yang disebut Surga.

Sedangkan Neraka, perwujudannya adalah jika hawa nafsu telah menguasai diri seseorang.

Kemudian jiwanya meronta dan merasa bersalah.

Maka dia tentu tersiksa. Ia tidak bisa tidur, gelisah fikirannya, sedih dan bermacam-macam rasa tak tentu arah. Itulah yang dinamakan Neraka.

Monday, October 13, 2014

Siri Belajar Tasawuf 14: yang cantik, segak dan gagah

Di dunia ini ada yang cantik, segak dan gagah. Bagaimana kedudukan orang-orang tersebut jika kelak telah terlepas rohnya?

Kita tidak boleh mencintai dan mengagumi bentuk yang
cantik,
segak atau
gagah.

Sebab, badan (jasad)
laksana sangkar
yang mengurung jiwa.
Badan adalah beban yang
'memberatkan' dan 'menyakitkan'
roh kita..

Monday, October 6, 2014

Siri Belajar Tasawuf 13: menggunakan akal

Kita harus menggunakan akal sesuai dengan jiwa kita dan kehendak Allah?

Benar.
Jika seseorang mampu mengendalikan akalnya
dengan kehendak Allah,
dengan kebenaran, dan
dengan jiwa yang bersih,
maka ia bermanfaat.
Menjadikan diri kita lebih mulia.

Jangan mementingkan kehidupan duniawi.
Sebab kehidupan duniawi
yang kita tempoh sekarang
penuh dengan 'kotoran'.

Akal kita mudah tercemar dengan 'kotoran sifat' dan
mudah dikuasai oleh nafsu,
sehingga menghalangi kita
untuk menuju pada tahap
Pengabadian Diri Kepada Allah SWT.