Jika demikian badan ini tidak mampu untuk merasakan kehidupan yang sebenar-benarnya?
Ya, tidak mampu.
Kehidupan sejati tidak dapat dirasakan oleh raga,
karena jika raga mati
akan tetapi dapat dirasakan
oleh jiwa.
Membusuk jadi tanah.
Labels
Ajk Masjid An Nur 2012-2014
(15)
Anda suka peranan masjid dikaitkan dengan apa?
(1)
Arwah
(1)
Belajar Mengaji
(1)
Berbuka Puasa 2013
(7)
BERSAMA KOLEJ KOMUNITI PEKAN
(5)
Biro 2012-2014
(6)
Ceramah
(1)
Gotong-royong
(3)
Israq Mikraj 2013
(7)
Kami
(5)
Keputusan Undian
(2)
Khatan Quraan
(1)
Korban
(1)
Kuliah
(1)
Links
(26)
Links Laman Pahang
(13)
Maulidur Rasul 2013M/1434h
(7)
Memperingati Allahyarham Tun Razak
(7)
Pageviews by Countries
(17)
Pantun
(1)
Pegawai Masjid An Nur
(6)
Pertandingan
(1)
Popular Posts
(9)
Program 2013
(5)
Program Bicara Ilmu Mukim Pekan 1
(2)
Promosi 2014
(2)
Promosi 2015
(1)
Rombongan Masjid Nenasi
(7)
Sajak
(2)
Siri Belajar Tajwid Al-Quran
(24)
Siri Belajar Tasawuf
(22)
Siri Sirrul Asror - Taubat
(33)
Surah
(1)
Tahlil
(1)
Tarawikh
(1)
Ulasan Buku Agama Islam
(7)
Monday, November 24, 2014
Monday, November 17, 2014
Siri Belajar Tasawuf 20:
Apakah yang dimaksud jalan kehidupan?
Jalan kehidupan
adalah jalan menuju kepada
hidup yang sebenar-benarnya,
setelah kita mengalami kematian.
Jika seorang bayi lahir,
maka bukanlah awal kehidupan,
namun
merupakan awal “kehidupan palsu”
seperti yang kita rasakan saat ini.
Inilah yang sesungguhnya kematian sejati.
Jalan kehidupan
adalah jalan menuju kepada
hidup yang sebenar-benarnya,
setelah kita mengalami kematian.
Jika seorang bayi lahir,
maka bukanlah awal kehidupan,
namun
merupakan awal “kehidupan palsu”
seperti yang kita rasakan saat ini.
Inilah yang sesungguhnya kematian sejati.
Monday, November 10, 2014
Siri Belajar Tasawuf 19: Dunia-Raga-Jiwa-Akhirat
Dunia erat kaitannya dengan raga kita, sedangkan jiwa erat kaitannya dengan alam akhirat?
Benar, dunia itu erat kaitannya dengan raga.
Raga mempunyai sifat seperti alam semesta, yang semula baru kemudian rusak.
Sedangkan jiwa tidak akan mengenal kerusakan karena jiwa merupakan penjelmaan Ruh Allah.
Ketahuilah bahwa raga adalah barang pinjaman yang suatu saat akan diminta oleh Pemiliknya.
Raga ini sesungguhnya sangkar yang membelenggu dan menyulitkan jiwa.
Agar jiwa menjadi bebas,
maka suatu saat kelak,
kita akan tahu bagaimana cara melepas jiwa dari raga.
Ilmu melepas jiwa
bererti
kematian adalah titik awal kehidupan yang sebenarnya.
Jika seseorang raganya mati, maka jiwanya menjadi merdeka, bebas dan tidak terkungkung lagi. Sebab raga berhubungan erat dengan alam semesta. Sedangkan jiwa berhubungan erat dengan Ruh Tuhan.
Selamanya jiwa tak akan mati atau rosak.
Benar, dunia itu erat kaitannya dengan raga.
Raga mempunyai sifat seperti alam semesta, yang semula baru kemudian rusak.
Sedangkan jiwa tidak akan mengenal kerusakan karena jiwa merupakan penjelmaan Ruh Allah.
Ketahuilah bahwa raga adalah barang pinjaman yang suatu saat akan diminta oleh Pemiliknya.
Raga ini sesungguhnya sangkar yang membelenggu dan menyulitkan jiwa.
Agar jiwa menjadi bebas,
maka suatu saat kelak,
kita akan tahu bagaimana cara melepas jiwa dari raga.
Ilmu melepas jiwa
bererti
kematian adalah titik awal kehidupan yang sebenarnya.
Jika seseorang raganya mati, maka jiwanya menjadi merdeka, bebas dan tidak terkungkung lagi. Sebab raga berhubungan erat dengan alam semesta. Sedangkan jiwa berhubungan erat dengan Ruh Tuhan.
Selamanya jiwa tak akan mati atau rosak.
Monday, November 3, 2014
Siri Belajar Tasawuf 18: apakah sudah ada dunia lainnya
Adalah sebelum ada dunia ini, apakah sudah ada dunia lainnya. Atau setelah kiamat, apakah Tuhan membuat dunia baru lagi seperti sekarang?
Sebelum dunia ada, apakah ada dunia lain, itu hanya Allah yang tahu.
Tetapi sekarang kita berada di dunia ini menempati ruang dan waktu.
Dunia ini asalnya adalah baru.
Kemudian mengalami kerusakan dan kelak akhirnya menjadi hancur.
Lenyap tak berharga.
Setelah kiamat, apakah Tuhan membuat dunia baru untuk keduakalinya?
Tidak!
Sebelum dunia ada, apakah ada dunia lain, itu hanya Allah yang tahu.
Tetapi sekarang kita berada di dunia ini menempati ruang dan waktu.
Dunia ini asalnya adalah baru.
Kemudian mengalami kerusakan dan kelak akhirnya menjadi hancur.
Lenyap tak berharga.
Setelah kiamat, apakah Tuhan membuat dunia baru untuk keduakalinya?
Tidak!
Subscribe to:
Posts (Atom)