Labels
Ajk Masjid An Nur 2012-2014
(15)
Anda suka peranan masjid dikaitkan dengan apa?
(1)
Arwah
(1)
Belajar Mengaji
(1)
Berbuka Puasa 2013
(7)
BERSAMA KOLEJ KOMUNITI PEKAN
(5)
Biro 2012-2014
(6)
Ceramah
(1)
Gotong-royong
(3)
Israq Mikraj 2013
(7)
Kami
(5)
Keputusan Undian
(2)
Khatan Quraan
(1)
Korban
(1)
Kuliah
(1)
Links
(26)
Links Laman Pahang
(13)
Maulidur Rasul 2013M/1434h
(7)
Memperingati Allahyarham Tun Razak
(7)
Pageviews by Countries
(17)
Pantun
(1)
Pegawai Masjid An Nur
(6)
Pertandingan
(1)
Popular Posts
(9)
Program 2013
(5)
Program Bicara Ilmu Mukim Pekan 1
(2)
Promosi 2014
(2)
Promosi 2015
(1)
Rombongan Masjid Nenasi
(7)
Sajak
(2)
Siri Belajar Tajwid Al-Quran
(24)
Siri Belajar Tasawuf
(22)
Siri Sirrul Asror - Taubat
(33)
Surah
(1)
Tahlil
(1)
Tarawikh
(1)
Ulasan Buku Agama Islam
(7)
Monday, February 24, 2014
Belajar Tajwid Al-Quran, (4) Hukum Ta’awuz dan Basmalah
Hukum-hukum dalam tajwid beserta komponen ilmu tajwid yang harus dikenal dipelajari, dipahami serta diamalkan dalam membaca Al-Quran, antara lain :
1. Hukum Ta’awuz dan Basmalah
Isti’azah atau taawuz adalah melafazkan atau membunyikannya :
“A’uzubillahi minasy syaitaanir rajiim” (ﺍﻋﻮﺬ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﻄﻥ ﺍﻟﺮﺟﻴﻢ)
cara melafazkan basmalah adalah bunyinya:
“Bismillahir rahmaanir rahiim” (ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺤﻤﻦ ﺍﻟﺮﺤﻴﻢ).
Sumber:
http://belajarmembacaalquran.com/
(Moga pengusahanya mendapat rahmat dari Allah swt))
MOHON BETULKAN KAMI JIKA TERSILAP
Monday, February 17, 2014
Belajar Tajwid Al-Quran (3) Wajib memahami tajwid
Dalil shahih yang mewajibkan setiap HambaNya untuk membaca Al-Quran dengan memahami
tajwid adalah:
1. Pertama di ambil dari Al-Quran. Allah SWT berfirman dalam ayatNya yang artinya
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan/tartil (bertajwid)”[QS:Al-Muzzammil (73): 4]. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad untuk membaca Al-Quran yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid).
2. Kedua diambil dari As-Sunnah ( Hadist ) yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah r.a.(istri Nabi Muhammad SAW), ketika beliau ditanya tentang bagaimana bacaan Al-Quran dan sholat Rasulullah SAW, maka beliau menjawab:
”Ketahuilah bahwa Baginda S.A.W. Sholat kemudian tidur yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi, kemudian Baginda kembali sholat yang lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi, kemudian tidur lagi yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi hingga menjelang shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara bacaan Rasulullah S.A.W. dengan menunjukkan (satu) bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya satu persatu.” (Hadits 2847 Jamik At-Tirmizi).
3. Ketiga diambil dari Ijma atau pendapat para ulama besar Islam.
Yakni kesepakatan para ulama yang dilihat dari zaman Rasulullah SAW hingga sampai saat ini, yang menyatakan bahwa membaca Al-Quran dengan ber-Tajwid merupakan hukum atau sesuatu yang fardhu dan wajib
Sumber:
http://belajarmembacaalquran.com/
(Moga pengusahanya mendapat rahmat dari Allah swt)) .
1. Pertama di ambil dari Al-Quran. Allah SWT berfirman dalam ayatNya yang artinya
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan/tartil (bertajwid)”[QS:Al-Muzzammil (73): 4]. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad untuk membaca Al-Quran yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid).
2. Kedua diambil dari As-Sunnah ( Hadist ) yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah r.a.(istri Nabi Muhammad SAW), ketika beliau ditanya tentang bagaimana bacaan Al-Quran dan sholat Rasulullah SAW, maka beliau menjawab:
”Ketahuilah bahwa Baginda S.A.W. Sholat kemudian tidur yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi, kemudian Baginda kembali sholat yang lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi, kemudian tidur lagi yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi hingga menjelang shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara bacaan Rasulullah S.A.W. dengan menunjukkan (satu) bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya satu persatu.” (Hadits 2847 Jamik At-Tirmizi).
3. Ketiga diambil dari Ijma atau pendapat para ulama besar Islam.
Yakni kesepakatan para ulama yang dilihat dari zaman Rasulullah SAW hingga sampai saat ini, yang menyatakan bahwa membaca Al-Quran dengan ber-Tajwid merupakan hukum atau sesuatu yang fardhu dan wajib
Sumber:
http://belajarmembacaalquran.com/
(Moga pengusahanya mendapat rahmat dari Allah swt)) .
Monday, February 10, 2014
Belajar Tajwid Al-Quran (2) istilah yang harus diketahui
Berikut adalah istilah yang harus diketahui dalam pembacaan Al-Quran:
a. Makharijul huruf, yakni tempat keluar masuknya huruf
b. Shifatul huruf, yakni cara melafalkan atau mengucapkan huruf
c. Ahkamul huruf, yakni hubungan antara huruf
d. Ahkamul maddi wal qasr, yakni panjang dan pendeknya dalam melafazkan ucapan dalam tiap ayat Al-Quran
e. Ahkamul waqaf wal ibtida’, yakni mengetahui huruf yang harus mulai dibaca dan berhenti pada bacaan bila ada tanda huruf tajwid
f. Al-Khat dan Al-Utsmani
Arti lainnya dari ilmu tajwid adalah melafazkan, membunyikan dan menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan dalam ayat Al-Quran.
Menurut para Ulama besar menyatakan bahwa hukum bagi seseorang yang mempelajari tajwid adalah Fardhu Kifayah, yakni dengan mengamalkan ilmu tajwd ketika memabaca Al-Quran dan Fardhu ‘Ain atau wajib hukumnya baik laki-laki atau perempuan yang mu’allaf atau seseorang yang baru masuk dan mempelajari Islam dan KitabNya.
Mengenal, mempelajari dan mengamalkan ilmu tajwid berserta pemahaman akan ilmu tajwid itu sendiri merupakan hukum wajib suatu ilmu yang harus dipelajari, untuk menghindari kesalahan dalam membaca ayat suci Al-Quran dan melafazkannya dengan baik dan benar sehingga tiap ayat-ayat yang dilantunkan terdengar indah dan sempurna.
Sumber:
http://belajarmembacaalquran.com/
(Moga pengusahanya mendapat rahmat dari Allah swt))
MOHON BETULKAN KAMI JIKA TERSILAP
Monday, February 3, 2014
Belajar Tajwid Al-Quran (1)
Dalam membaca Al-Quran agar dapat mempelajari, membaca dan
memahami isi dan makna dari tiap ayat Al-Quran yang kita baca, tentunya
kita perlu mengenal, mempelajari ilmu tajwid yakni tanda-tanda baca
dalam tiap huruf ayat Al-Quran.
Guna tajwid ialah sebagai alat untuk mempermudah, mengetahui panjang pendek, melafazkan dan hukum dalam membaca Al-Quran.
Tajwīd (تجويد) secara harfiah mengandung arti melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata ” Jawwada ” (جوّد-يجوّد-تجويدا) dalam bahasa Arab.
Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara melafazkan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Quran mau pun Hadist dan lainnya.
Banyak hukum bacaan dan tanda bacaan dalam Al-Quran bila dipelajari memerlukan waktu pemahaman yang cukup lama agar fasih dan benar dalam membaca, melafazkan dan pengucapan harakat (panjang-pendeknya suatu bacaan), tajwid lainnya yang harus dipelajari dan dipahami. Lebih baik lagi apabila mempelajari kitab Iqro (kitab kecil)
Sumber:
http://belajarmembacaalquran.com/
(Moga pengusahanya mendapat rahmat dari Allah swt))
MOHON BETULKAN KAMI JIKA TERSILAP
Guna tajwid ialah sebagai alat untuk mempermudah, mengetahui panjang pendek, melafazkan dan hukum dalam membaca Al-Quran.
Tajwīd (تجويد) secara harfiah mengandung arti melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata ” Jawwada ” (جوّد-يجوّد-تجويدا) dalam bahasa Arab.
Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara melafazkan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Quran mau pun Hadist dan lainnya.
Banyak hukum bacaan dan tanda bacaan dalam Al-Quran bila dipelajari memerlukan waktu pemahaman yang cukup lama agar fasih dan benar dalam membaca, melafazkan dan pengucapan harakat (panjang-pendeknya suatu bacaan), tajwid lainnya yang harus dipelajari dan dipahami. Lebih baik lagi apabila mempelajari kitab Iqro (kitab kecil)
Sumber:
http://belajarmembacaalquran.com/
(Moga pengusahanya mendapat rahmat dari Allah swt))
MOHON BETULKAN KAMI JIKA TERSILAP
Saturday, February 1, 2014
Sajak: Seperti Seekor Kuda Belang
Sajak: Seperti Seekor Kuda Belang
(oleh humairaadawiyah)
Seorang bijak pandai
berkata padaku:
Wahai anakku
kemana kamu ingin pergi?
kemudian dia
bacakan aku surah Al-Asr.
“Demi masa sesungguhnya manusia dalam kerugian, melainkan yang beriman dan yang beramal soleh, berpesan-pesan kepada kebenaran dan kesabaran”
tahulah aku,
aku inilah manusia
yang dikatakan ALLAH berada dalam kerugian...
aku tidak pernah menyangka
aku tergolong dalam orang-orang yang rugi...
tidak pernah...
buat pertama kalinya
aku tersedar dari mimpi,
betapa hinanya aku
Wahai anakku,
kamu katakan
kamu ingin tegakkan agama Allah
di bumi ini,
menjadi golongan arif...
tapi berapa helai
mushaf Allah Al-Quran
telah berada di dalam hatimu...
bertambah hinanya aku,
yang selama ini berbangga-bangga,
kononnya aku a’lim,
aku hebat,
banyak ilmu agama
yang aku ketahui
Wahai anakku,
kamu tidak boleh bercakap
sesuka hati
tentang sesuatu ilmu
yang kamu tidak a’rif,
ilmu itu perlu kamu dalami
dahulu dengan teliti.
Wahai anakku,
dalami dahulu kitab
Ihya Ulumuddin
dan amalkannya...
Wahai anakku,
aku kasihan melihat kamu...
kamu beramal,
tapi amalmu sia-sia...
kamu puasa,
tapi puasamu sia-sia,
kamu makan,
tapi makanmu sia-sia....
kamu tidak tahu yang sebenarnya,
makananmu itu berkata-kata pada kamu...
dia juga makhluk Allah
Terasa diri ini
bertambah-tambah lagi hina,
di hadapan manusia bijak pandai itu,
entah mengapa terasa
seperti seekor kuda belang
di kelompok kuda-kuda putih
yang cantik lagi gagah,
walaupun puasaku tidak henti-henti,
zikirku juga begitu...
tapi keikhlasan tiada,
kerana aku selalu berasa diri ini hebat
berbanding makhluk Allah yang lain...
walaupun aku tahu tidak boleh berbangga
dan merasa diri hebat...
tapi hati yang berjiwa mazmumah ini kotor,
sifat mazmumah akan tetap datang,
kecuali kamu telah diselamatkan Allah
lalu disucikan hatimu,
menjadilah kamu insanul kamil
berjiwa muthmainnah
SUMBER:
http://lamanpahang.blogspot.com/2014/01/sajak-seperti-seekor-kuda-belang.html
(oleh humairaadawiyah)
Seorang bijak pandai
berkata padaku:
Wahai anakku
kemana kamu ingin pergi?
kemudian dia
bacakan aku surah Al-Asr.
“Demi masa sesungguhnya manusia dalam kerugian, melainkan yang beriman dan yang beramal soleh, berpesan-pesan kepada kebenaran dan kesabaran”
tahulah aku,
aku inilah manusia
yang dikatakan ALLAH berada dalam kerugian...
aku tidak pernah menyangka
aku tergolong dalam orang-orang yang rugi...
tidak pernah...
buat pertama kalinya
aku tersedar dari mimpi,
betapa hinanya aku
Wahai anakku,
kamu katakan
kamu ingin tegakkan agama Allah
di bumi ini,
menjadi golongan arif...
tapi berapa helai
mushaf Allah Al-Quran
telah berada di dalam hatimu...
bertambah hinanya aku,
yang selama ini berbangga-bangga,
kononnya aku a’lim,
aku hebat,
banyak ilmu agama
yang aku ketahui
Wahai anakku,
kamu tidak boleh bercakap
sesuka hati
tentang sesuatu ilmu
yang kamu tidak a’rif,
ilmu itu perlu kamu dalami
dahulu dengan teliti.
Wahai anakku,
dalami dahulu kitab
Ihya Ulumuddin
dan amalkannya...
Wahai anakku,
aku kasihan melihat kamu...
kamu beramal,
tapi amalmu sia-sia...
kamu puasa,
tapi puasamu sia-sia,
kamu makan,
tapi makanmu sia-sia....
kamu tidak tahu yang sebenarnya,
makananmu itu berkata-kata pada kamu...
dia juga makhluk Allah
Terasa diri ini
bertambah-tambah lagi hina,
di hadapan manusia bijak pandai itu,
entah mengapa terasa
seperti seekor kuda belang
di kelompok kuda-kuda putih
yang cantik lagi gagah,
walaupun puasaku tidak henti-henti,
zikirku juga begitu...
tapi keikhlasan tiada,
kerana aku selalu berasa diri ini hebat
berbanding makhluk Allah yang lain...
walaupun aku tahu tidak boleh berbangga
dan merasa diri hebat...
tapi hati yang berjiwa mazmumah ini kotor,
sifat mazmumah akan tetap datang,
kecuali kamu telah diselamatkan Allah
lalu disucikan hatimu,
menjadilah kamu insanul kamil
berjiwa muthmainnah
SUMBER:
http://lamanpahang.blogspot.com/2014/01/sajak-seperti-seekor-kuda-belang.html
Subscribe to:
Posts (Atom)